Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

Jumat, 29 Oktober 2010

Wing Chun

Wing Chun adalah sebuah bentuk seni bela diri yang sangat unik, spesialisasi pada pertarungan jarak dekat, memakai pukulan cepat dan tendangan dengan pertahanan yang ketat serta ketangkasan gerak kaki untuk mempercepat gerak maju. Wing Chun yang efektif dapat dicapai dengan kordinasi antara serangan dan pertahanan yang serentak dan serangan balik. Dari hal tersebut Wing Chun menjadi suatu ilmu bela diri yang baik dalam hal pertahanan diri.
Seorang murid harus belajar untuk mengantarkan jumlah energi yang tepat dengan keadaan santai. Guru Wing Chun yang baik akan mengajarkan muridnya untuk mengatasi keadaan dengan mengatur posisi dan mengelak daripada menghadapi langsung. Gaya Wing Chun meliputi tendangan, menangkis, serangan beruntun, tinju, menjebak dan mengontrol teknik sebagai bagian dari pertarungan itu sendiri.

Kuda Kuda

Kuda-kuda (English :Stance) dianggap sebagian besar praktisi beladiri modern sebagai sesuatu yang kuno dan kurang berguna, namun sebenarnya banyak aspek yang terkandung di dalam latihan kuda-kuda. Kuda-kuda dalam beladiri internal adalah aspek Di (Bumi), dalam teknik tenaga dalam kuda-kuda sangat dibutuhkan dalam aspek Tenaga Bumi. Latihan Kuda-kuda banyak fungsinya, asalkan kita mengetahui dengan jelas bagaimana kondisi Kita saat melakukan Kuda-kuda.

Cara yang paling gampang adalah visualisasi energi Chi kita sebagai Cahaya Putih. Kalau kita ingin memperkuat Kaki kita, lakukan aliran Chi ke Kaki, begitu juga kalau mau ke tangan. Kalau ingin memencarkan Chi ke seluruh tubuh, maka lakukanlah pernapasan biasa, dan tahan di Dan Dian (pusat energi Chi, terletak 3 jari tangan kanan di bawah pusar ) lalu sebarkan ke seluruh tubuh.

Kuda-kuda yang dilakukan yang banyak ditentang oleh praktisi modern adalah efektivitasnya dalam pertarungan. Pertarungan maupun teknik beladiri mengalami banyak sekali perubahan dan transformasi serta evolusi. Dimana dulu pertarungan memakai tenaga, sekarang lebih ke teknik. Banyak praktisi beladiri konservatif yang selalu mempertahankan bentuk kuda-kuda saat mereka Fighting. hal ini mempengaruhi efektifitas dan efisiensi gerakan mereka sendiri. Dimana sekarang standing style dari kebanyakan beladiri lebih fleksibel daripada pemakaian kuda-kuda.

Seperti salah satu evolusioner Kungfu Wing Chun, Alm. GM. Bruce Lee ( Lee Siao Lung ) pernah menganalisa berbagai beladiri. tercatat beberapa beladiri dianalisa beliau dan diimplementasikan serta diokulasi ke dalam Wing Chun yaitu Taekwondo, Karate Kempo, Jujutsu, Thai Chi, FMA, dll. Menurut Beliau, Kuda-kuda besar, akan menghasilkan tenaga yang besar, namun kecepatannya akan melambat. Begitu juga kuda-kuda yang kecil akan menghasilkan tenaga yang kecil, namun cepat. kuda-kuda bentuk sedang yang diajarkan Beliau adalah hasil analisa terbaik menurut beliau.

Kuda-kuda dalam Wing Chun disebut juga kuda-kuda San Zhan ( atau Kuda-kuda Gunung) atau dalam bahasa Jepang disebut San Chin Daiichi. Pelatihan pertama adalah latihan Kuda-kuda tetap. Dalam teknik ini, dilatih kekuatan jari kaki, telapak Pisau kaki , samping kaki, paha, tulang belakang, tulang ekor, kestablian, serta kordinasi otot. Kuda-kuda ini kalau latihan digenjot akan meningkatkan teknik flesiblelitas teknik langkah, sehingga badan semakin ringan.

Ada 3 macam pergeseran kuda - kuda dalam wing chun (mandarin : Hang Ma) diantaranya :

1. Hang Ma di tempat ( One Spot Body Movement Step )

Pada style ini, Hang Ma menitik beratkan pada salah satu titik di salah satu kaki. dimana pusa pergeseran paling besar adalah di pinggang. pada Hang Ma ini, sangat ditekankan pada rotasi pada pinggang. Hang Ma ini sangat berguna pada pertarungan, dimana kita bisa langsung memutar badan ke arah lain tanpa bertukar tempat. Contoh, saat kita sedang menghadapi lawan di sebelah kiri, maka jika ada penyerang dari sebelah kanan, kita langsung beralih ke sebelah kanan, begitu juga saat posisi depan dan belakang.

2. Hang Ma maju dan mundur satu kaki ( Same Leg Body Movement Step )

Pada style ini, kita bisa bergerak dalam kondisi menyerang, dimana seperti style pada beberapa macam beladiri, waktu kita maju, kaki depan maju dahulu, waktu mundur, kaki belakang mundur duluan, waktu ke kiri, kaki kiri duluan, dan waktu ke kanan, kaki kanan duluan.

3. Hang Ma Ganti Kaki ( Change Leg Body Movement Step )

Pada style ini kita bisa bergerak menyerang, bertahan ataupun melakukan serangan sembari bertahan. Sebenarnya masih ada satu lagi posisi kaki, yaitu posisi berdiri satu kaki, namun kebanyakan posisi ini hanya untuk latihan atau pun pada posisi tertentu. latihan posisi ini sangat berguna saat bertarung di tempat yang tidak rata. aplikasi latihan ini akan bermanfaat saat kita melatih teknik kedua yaitu Chum Kiu dan latihan tenaga Biu Gee.

Wing Chun memiliki banyak cabang karena biasanya masing - masing guru mempunyai beberapa murid yang akhirnya menyebar ke penjuru dunia. Begitu juga halnya dengan Leung BokChao memiliki tiga orang murid yaitu Leung Yeetai, Wong Wahbo dan Dai Fa Minkam.

Cabang - cabang Wing Chun yang ada diantaranya :

* Ip Man
* Yiu Kai
* Jiu Wan
* Gulao (Desa Koo Lo)
* Pan Nam
* Yuen Kay-San
* Nguyễn Tế-Công (Wing Chun Vietnam 永春)
* Keluarga Cho
* Hung Fa Yi / Hung Suen Wing Chun Kuen
* Pao Fa Lien
* Fut Sao (Tangan Buddha)
(MIR)
Sumber: wikipedia

Sekilas Kisah Jenderal Sudirman saat dibimbing ulama KH. Busyro Syuhada

Panglima Besar Jenderal Sudirman, adalah seorang Pahlawan Kemerdekaan yang merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah RI.  Ia berlatar belakang sebagai seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap, dan anggota kepanduan Hizbul Wathan. Tak dapat dipungkiri bahwa beliau adalah salah seorang kader Muhammadiyah, yang  mengabdikan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ia punya, untuk kepentingan bangsa dan negara.

Namun tak banyak khalayak yang tahu, bahwa dibalik sosok kesederhanaan dan rendah hati dari Sudirman itu, ternyata ia juga seorang yang mumpuni dalam hal ilmu pencak silat. Memang, ia tidak menyabet medali di gelanggang, dan ia bukan orang yang disanjung sebagai juara. Namun kiranya, ia telah memberi teladan akan arti 'ketulusan dan ketangguhan' yang sejati.
Di hati para insan TAPAK SUCI, beliau memiliki tempat tersendiri. Tak dapat dipungkiri bahwa beliau adalah salah satu dari sekian cikal bakal TAPAK SUCI. Jika saja ketika beliau masih hidup itu TAPAK SUCI sudah berdiri, tentu orang akan lebih mahfum akan hal ini.
Kenyataan memang telah berkata, bahwa seorang Sudirman bukanlah milik Muhammadiyah saja, milik Hizbul Wathan saja, atau milik TAPAK SUCI saja. Sudirman telah menjadi milik rakyat Indonesia, menjadi milik bangsa Indonesia, menjadi milik negara kita, menjadi milik mereka yang berjuang melawan kelaliman, milik mereka yang punya ketulusan dan ketangguhan. Dan rupanya beliau sadar bahwa dirinya tak lain adalah milikNya. Maka ia telah memberi teladan kepada kita.
Tulisan ini diambil dari sebuah blog di Internet, yang memuat tentang gemblengan yang pernah diterima oleh Sudirman. Selamat membaca. Wallahualambishowab.





SEKILAS KISAH JENDERAL SUDIRMAN SAAT DIBIMBING ULAMA KH. BUSYRO SYUHADA
Posted on Mei 10, 2010 by BaNi MusTajaB

Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa. Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.

Sudirman lahir pada 1916 di desa Bodas, Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan. Sejarah mencatat, ketika berusia 31 tahun dia sudah menyandang pangkat jenderal. Meski saat itu menderita sakit paru-paru, tetapi dia terus bergerilya melawan penjajah.

Apa sesungguhnya yang membuat Sudirman memiliki keteguhan dan prinsip kuat dalam hidupnya sehingga dia memiliki nama harum di negeri ini?
“Sudirman mendapat didikan seorang ulama pada masanya. Inilah yang membuatnya memiliki keteguhan dalam berjuang. Meskipun dia menderita sakit paru-paru dan harus ditandu, tetapi semangat juangnya tinggi,” ujar H. Abdul Malik kepada saya di kediamannya di Palimanan, Cirebon.

KH.Busyro Syuhada
Dikisahkan, sekitar 50 km dari Kota Purbalingga, ada seorang ulama bernama Kyai Haji Busyro Syuhada. Sang ulama memiliki sebuah pesantren di desa Binorong, Banjarnegara. Selain dikenal sebagai ulama, Kyai Busyro juga seorang pendekar pencak silat (ketika itu istilahnya pencak ragawi dan batin).

Sebagaimana umumnya pesantren, para santri diajarkan ilmu agama dan beladiri pencak. Pencak silatnya dikenal dengan nama Aliran Banjaran yang intinya memadukan ilmu batin dan ilmu dhohir. Dikemudian hari pencak silat yang dirintis Kyai Busyro Syuhada menjadi cikal bakal perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

Suatu hari, Sudirman berkunjung ke pesantren Kyai Busyro di Banjarnegara. Dia bermaksud silaturrahmi. Saat itu Sudirman masih menjalankan pekerjaan sebagai guru di Cilacap. Pada pertemuan itu, tiba-tiba saja Kyai Busyro menangkap suatu firasat saat berhadapan dengan Sudirman.

“Kyai Busyro menyarankan agar Sudirman tinggal sementara waktu di pesantren. Dia ingin agar Sudirman mau menjadi muridnya. Kyai Busyro tidak menjelaskan alasan sesungguhnya,” ujar H. Abdul Malik.

Tentu saja Sudirman terkejut mendengar saran Kyai Busyro Syuhada. Tetapi dia menyambut dengan antusias. Bagaimanapun juga, saran dan nasehat seorang ulama tentu baik dan pasti ada alasan-alasan khusus yang tidak dapat diungkapkan.

Selanjutnya Sudirman nyantri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada. Saat itu usia Sudirman sekitar 25 tahun. Selama menjadi santri, Sudirman diperlakukan khusus oleh Kyai Busyro. Bahkan terkesan diistimewakan. Semua keperluan Sudirman menyangkut urusan apa saja, termasuk urusan makan dan minum selalu disiapkan.

Kyai Busyro sengaja menyediakan seorang pelayan khusus untuk murid spesialnya itu. Pelayan itu masih keponakan Kyai Busyro sendiri yang bernama Amrullah. Saat itu usia Amrullah lebih muda 5 tahun dibandingkan Sudirman. Amrullah adalah ayah kandung Abdul Malik.

“Ayah saya menceritakan seputar bagaimana Kyai Busyro menggembleng  Sudirman. Di lingkungan keluarga besar kami, kisah ini sebenarnya sudah umum diketahui,”kata Abdul Malik.

Menurutnya, gemblengan terhadap Sudirman sepintas memiliki kemiripan pola didikan silat dalam film Mandarin, seperti: Shaolin Temple. Murid dilatih ilmu silat dan juga disuruh melakukan olahraga yang menguras fisik.
Namun demikian, Sudirman diharuskan berpuasa dan saat tengah malam melakukan shalat sunnah secara rutin.

“Bagaimana sebenarnya bentuk didikan secara fisik?” Tanya saya.
“Salah satu cerita yang pernah saya dengar, meskipun dalam keadaan berpuasa, Sudirman diperintahkan melakukan pekerjaan keras memotong beberapa pohon yang ada di dekat pesantren. Batang-batang pohon itu kemudian diseretnya. Lalu dimasukkan ke dalam kolam atau empang. Pekerjaan itu dilakukan sendirian tanpa dibantu siapapun. Setelah matahari terbenam, batang pohon itu harus dikeluarkan lagi dari kolam,” Jawab Abdul Malik.
Abdul Malik menambahkan, saat Sudirman berbuka puasa dan sahur, Amrullah bertugas menyediakan makanan dan minuman.

Di samping itu, Kyai Busyro juga memberi amalan zikir atau hizib khusus kepada Sudirman untuk dibaca setiap harinya. Secara hampir bersamaan, hizib ini juga diamalkan Amrullah (kelak Amrullah menjadi ulama di Wonosobo, Jawa Tengah).

Pada tahun 1942,  Kyai Busyro meninggal dunia. Melihat kenyataan itu, Sudirman memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purbalingga. Namun tidak berapa lama kemudian balatentara Jepang mulai menjajah Indonesia.
Seolah sudah menjadi takdirnya, Sudirman segera mengikuti pendidikan militer di Bogor bergabung dengan tentara PETA (Pembela Tanah Air).

Begitu tamat pendidikan, Sudirman menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Sesudah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk, Sudirman diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas.

Pada puncaknya, Sudirman menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI pertama dan termuda) hingga beliau wafat pada 29 Januari 1950.

“Apa yang saya katakan tadi hanya sepenggal cerita saja. Sebenarnya kisah gemblengan Kyai Busyro kepada Sudirman cukup banyak. Tetapi intinya, Sudirman mendapat bimbingan khusus dari seorang ulama pada masanya. Inilah yang membuatnya berhasil menjadi pemimpin,” ujar Abdul Malik.

Kisah Gaib
Pada saat Sudirman bergerilya, banyak kisah-kisah mistis seputar perjuangannya. Dikisahkan, musuh selalu gagal memburunya. Bahkan Sudirman pernah luput dari tangan musuh yang hanya berjarak sekitar 10-20 meter. Andaikata saat itu penyakitnya kambuh dan membuatnya batuk-batuk, pastilah musuh akan mendengar dan menangkapnya.

Tetapi atas Kebesaran Tuhan, pada detik yang genting itu penyakitnya tidak kambuh. Sungguh aneh tidak ada satupun musuh yang melihat Sudirman bersembunyi diantara rumput alang-alang yang pendek.

Di sisi lain, wibawa dan kharisma Sudirman terpancar kuat dari ekspresi wajah dan tubuhnya. Meskipun saat itu tubuhnya kurus, lemah dan harus ditandu, tetapi seluruh jajaran angkatan perang patuh di bawah komandonya.  Semua ini merupakan hasil disiplin yang diperoleh dari gurunya.

Sejarah juga mencatat, saat ibukota Republik yang berada di Yogyakarta direbut Belanda, Presiden dan Wakil Presiden ditawan. Dikisahkan, ketika itu Sukarno sempat menyuruh Sudirman meletakkan senjata, tetapi Sudirman menolak dan memutuskan bergerilya. Sungguh suatu sikap berani yang ditunjukkan Sudirman. Dia melawan atasan untuk tujuan yang jauh lebih mulia.

Demikian sekelumit kisah perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kita patut menghormati dan meneladaninya.

Sebelum menutup perbincangan, Abdul Malik juga mengemukakan bahwa salah seorang keponakan Kyai Busyro Syuhada saat ini menjadi ketua Komisi Yudisial, H. Busyro Muqoddas.
BaNi MusTajaB







Sumber: http://gus7.wordpress.com/2010/05/10/sekilas-kisah-jenderal-sudirman-saat-dibimbing-ulama-kh-busyro-syuhada/

Kamis, 28 Oktober 2010

Puisi Hitam

Kau duduk di sudut ruangan seperti malam-malam lalu
Tumpukan kertas menggenangi meja kayu mahoni hitam yang kita beli bertahun lalu
Pena berkuas mengangguk-angguk seiring anggukan kepalamu
Mengukir kata dengan cipratan tinta

Kau menulis apa, tanyaku
Kau mendongak menatap mataku dengan sorot kosong
Sama kosongnya dengan gelas kaca di depanmu
Lalu kau tersenyum
dengan senyuman paling kering
Sekering ranting pohon jambu kita yang meranggas
Puisi, katamu kemudian
lalu menulis lagi.

Kenapa di atas kertas hitam, tanyaku.
Kau mendongak sambil menarik nafas berat
Karena ini puisi hitam, jawabmu.
Sehitam asaku padamu yang perlahan mati
Sehitam cintaku padamu yang hampir busuk
Sehitam malam-malam panjang penantianku
akan dirimu yang tak pernah berakhir pelangi
Sehitam waktuku yang lelah membuatmu mengerti
segala hal tidak selalu sama seperti pikirmu.

Aku tidak mengerti, ucapku.
Kau menatapku nanar dengan bola matamu yang entah sejak kapan menjadi kelabu
Karena kau tidak pernah berusaha untuk mengerti, katamu sinis
Karena kau menjadi rumit dan tinggi hati
untuk sekadar menaburkan kata dalam nafasku.

Puisi hitam ini tentang aku, tanyaku
Ya, desismu
Kau menjadi demikian hitam dalam hidupku
Hingga segalanya muram dan tak terbaca.

Maafkan aku, kataku penuh sesal.
Kau menggeleng
Terlambat, puisi ini hampir usai
Kau lantas menyeringai
hingga tampak gigi-gigi hitammu

Lalu kau baca baris kata puisi hitammu
tentangku dengan suara parau.

Sabtu, 23 Oktober 2010

CINTA = Cindolo Na Tape

12 Votes
Quantcast
Sutradara : Rusmin Nuryadin
Penulis Naskah : Wahyudi
Lokasi Film : Makassar
Pemain : Thezar Resandy, Edna Triwahyuli, Brillian Rexy Sondakh
Aku nggak tahu pasti kapan film indie dari kotaku tercinta, Makassar, ini rilis. Aku aja lupa kapan pastinya pertama kali aku menonton film ini, kalau bukan tahun lalu, berarti dua tahun lalu. Aku benar-benar lupa.
Aku mengetahui tentang film ini dari adik perempuanku yang kebetulan sahabat baik dari salah satu pemeran utamanya. Ketika mendengar judul film ini dari adikku, aku langsung saja penasaran ingin menonton film ini. Judul yang tidak biasa, unik dan sangat menarik. Cindolo Na Tape, kata yang sudah biasa bagi telinga warga Makassar, tapi jadi tidak biasa karena kehadiran film satu ini.
Cindolo Na Tape bercerita tentang kehidupan Timi (Thezar Resandy), yang seorang siswa kelas 1 salah satu SMP negeri di kota Makassar. Kehidupannya benar-benar ordinary teenager, terutama tentang persahabatannya yang sangat solid dengan Ian (Brillian Rexy Sondakh) dan ketika dia jatuh cinta dengan seorang cewek bernama Tenri (Edna Triwahyuli). Kehidupan para remaja, seperti Timi, kadangkala dianggap berbeda oleh para orang dewasa di sekitarnya, hingga mereka berusaha untuk mencaritahu sendiri bagaimana cara mereka bersikap, berperilaku, dan berpikir agar dapat diterima oleh para orang dewasa dan tidak dipandang sebelah mata lagi oleh para orang dewasa di sekitarnya.
Dari sudut pandang pribadi aku sendiri, kelebihan dari film indie ini adalah dari segi budaya lokal yang mereka angkat dan dari segi penyutinngannya. Budaya lokal Makassar yang sangat terkenal dengan logatnya yang khas sangat kental mewarnai film ini. Sangat polos dan apa adanya dalam bertutur. Dari segi penyutingan, aku bilang, film ini bisa disejajarkan dengan banyak film nasional yang sudah beredar di Indonesia, bahkan film ini masuk dalam daftar film dengan penyutingan terbaik yang pernah aku tonton.
Kenapa aku baru meresensi film sebagus ini?
Pertama, waktu film ini aku tonton, aku belum punya blog ini. Kedua, aku baru ingat kalau aku pernah nonton film sebagus ini beberapa hari yang lalu karena dengan tanpa sengaja tiba-tiba saja aku teringat tentang film ini, entah karena apa. Well, aku bersyukur bisa mengingat film ini, karena film ini benar-benar bagus, dan bego banget kalau aku nggak membuat resensi tentang film indie dari kotaku ini.
Yang ngaku orang Makassar WAJIB nonton film ini ;)

Sabtu, 02 Oktober 2010

Cina Asli, Cina Indo, Bule dan Pribumi (pandangan org indo pribumi)



"Saya seorang pribumi yg dulunya benci setengah mampus sama WNI keturunan Cina. Tetapi setelah hidup di Amerika selama 10 tahun dan sekarang
bekerja di salah satu bank terbesar di dunia berpusat di New York City, pandangan saya berubah dan mengerti mengapa Cina itu berbeda dengan orang pribumi.

Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal yg kita tidak mengerti tentang cina, dan hal-hal ini sebenarnya harus kita ketahui dan kita pikirkan lagi, karena hal-hal ini adalah sesuatu yg bisa kita pakai untuk kepentingan bangsa sendiri dan utk memajukan bangsa sendiri. Bukan saya bilang bahwa kita harus berubah jadi Cina, cuma kalau memang bagus mengapa tidak ? Dan memang ada juga hal-hal buruknya, tetapi semua bangsa juga punya hal yg buruk.

Marilah saya mulai pendapat saya tentang perbandingan antara WNI asli dan keturunan cina :

1. Perbedaan2 nyata Setelah bekerja tiga tahun lebih dan punya teman dekat orang bule dan orang Cina dari Shanghai di tempat kerja saya, saya melihat banyak sekali perbedaan-bedaan, diantaranya :

A. DUIT

a) Si bule, kalo gajian langsung ke bar, minum-minum sampe mabuk, beli baju baru, beli hadiah macam-macam untuk istrinya. Dan sisanya 10% di simpan di bank. Langsung makan-makan di restoran mahal, apalagi baru gajian.

b) Si Cina, kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang di invest lagi di bank, beli Saham, atau dibungain. Bajunya itu2 saja sampe butut. Saya pernah tanya sama dia, duitnya yg disimpen ke bank bisa sampe 75%-80% dari gaji.

c) Saya sendiri. kalo gajian biasanya boleh deh makan-makan sedikit, apalagi baru gajian, beli baju kalo ada yg on-sale (lagi di discount), beli barang-barang kebutuhan istri, sisanya kira2 tinggal 15-20% terus disimpen di bank.

*** Kebanyakan di Amerika, orang Cina yang kerja kantoran (sebenarnya
Korea dan Jepang juga) muda-muda sudah bisa naik mobil bagus dan bisa mulai beli rumah mewah. walaupun orang tuanya bukan konglomerat dan
bukan mafia di Chinatown. Malah mereka beli barang senangnya cash, bukan
kredit. Soalnya mereka simpan duitnya benar-benar tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain. kalau bule atau orang hitam musti ngutang sampe tau baru bisa lunas beli rumah.

KERJAAN

a) si bule, abis kerja (biasanya jam kerja jam 8 pagi - 6 sore) hari Senen sampai hari Jumat (Sabtu dan minggu tidak kerja)) ke bar ato makan-makan ngabisin gaji. Kalau disuruh lembur tiba-tiba, biasanya kesel-kesel sendiri di kantor. Biasanya kalo hari Senen, si bule tampangnya kusut, soalnya masih lama sampe hari Sabtu, pikirannya weekend melulu. Kalo hari Kamis, si bule males kerja,pikirannya hari Jumat melulu. Terus jalan-jalan gosip kiri kanan.

b) si Cina, abis kerja langsung pulang ke rumah, masak sendiri, nggak pernah makan diluar (saya sering ngajak dia makan, cuma tidak pernah mau, mahal katanya, musti simpan duit, kecuali kalo ada hari-hari khusus). Kalau disuruh lembur tidak pernah menolak, malah sering menawarkan diri untuk kerja lembur. Kalau disuruh kerja hari sabtu atau hari minggu juga pasti mau. Kadang-kadang dia malah kerja part-time (bukan sebagai pegawai penuh) di perusahaan lain untuk menambah uangnya.

c) saya sendiri, kalau disuruh lembur, agak malas juga kadang-kadang karena sudah punya rencana keluar pergi makan sama teman-teman kantor. Kadang-kadang ingin sekali pulang ke rumah karena di kantor melulu, cuma mau nggak mau mesti kerja (jadi kesannya terpaksa, nggak seperti si cina yg rela). Weekend paling malas kalau musti kerja.

*** Bos-bos juga biasanya suka sama orang Cina kalau soal kerjaan.
Mereka soalnya pekerja yg giat dan tidak pernah bilang 'NO' sama boss.
Dapat kerja juga gampang kalau mukanya cina, karena dipandang sebagai
'Good Worker'. Atau pekerja giat. Jarang sekali, kecuali penting sekali dia tidak bersedia kerja lembur. Dan kalaupun tidak bersedia lembur, biasanya dia akan datang sabtu atau minggu, atau kerja lembur besoknya.

RUMAH

a) Apartment si bule, wah bagus sekali. gayanya kontemporari. Penuh dengan barang-barang perabotan dan furniture mahal. Pokoknya gajinya pasti abis ngurusin apartment dia.

b) Apartment si cina, wah... kacau. Cuma ranjang satu, dilantai saja.
Meja butut, dan dua kursi butut. TV nya kecil sekali, TV kabel saja tidak punya. Pokoknya sederhana sekali. Waktu saya tanya, dia bilang 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.' daerahnya pun bukan didaerah mahal, tempatnya di daerah kumuh dan kurang ada yg mau tinggal.

c) Apartment saya sendiri, yah lumayan, cuma istri saya suka juga merias
rumah. Jadi apartment saya lumayan lah tidak seperti punya si Cina. Saya
benar-benar salut dia bisa hidup begitu. Padahal duitnya di bank banyak.
Gaji dia saja lebih tinggi dari saya karena lebih lama di perusahaan tersebut.

*** Setelah 10 taun, biasanya si bule, orang item, masih tinggal di apartment atau baru ngutang beli rumah, si cina sudah bisa beli rumah sendiri. Karena nabung dengan giatnya, dan cuma beli yg penting-penting saja. Jadi uangnya ditabungkan sendiri.

*** Disini saja saya bisa lihat perbedaan-bedaan nyata, saya pertama-tama pikir, wah si Cina ini pelit amat. Masa duit banyak kayak begitu disimpan saja di bank. Dan kalau kita banding-bandingkan dengan sejarah orang-orang cina, kita akan tahu kenapa mereka (Cina) itu dalam long-range nya (jangka panjang nya) lebih maju dari pribumi di Indonesia, karena saya sempat bertukar pikiran dengan beberapa teman lagi orang Cina lainnya, orang India, orang Arab, orang Jerman, orang Amerika, dan orang Cina ini sendiri. Kita musti tau sejarahnya orang Cina ini.

2. Perbandingan antara sejarah kebudayaan cina dan Indonesia JAMAN DULU
Bangsa cina adalah bangsa yg bangga dengan bangsanya, karena kebudayaan
cina adalah salah satu kebudayaan yg tertua di dunia, hampir setahaf dengan Mesopotamia dan Mesir. Karena itu kebudayaan cina itu benar-benar menempel di sanubari nya. Susah sekali untuk melepaskan kebudayaan tersebut karena memang betul kebudayaan mereka itu hebat, terus terang,
kalau kita bandingankan dengan kebudayaan kita (pribumi Indonesia) kita
tidak bisa mengalahkan kebudayaan orang cina. Dan memang kebudayaan
mereka sudah diakui dunia.

Menurut salah satu Journal of Archeology terkemuka di dunia, orang Melayu itu unsurnya lebih banyak mengarah ke bangsa Mongol atau Cina. Jadi bangsa Indonesia itu sebenarnya Cina, walaupun secara biologis dan evolusis, ada unsur-unsur dari India dan Arab di darah orang pribumi. Tetapi orang Indonesia (Melayu) itu sebenarnya genetik nya lebih dekat ke orang Cina.

orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya, sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita,
biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di Indonesia.

Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang item dari Nigeria dan Ethiopia (afrika) bilang disana pun ada banyak orang cina. Dan herannya. Cina-cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin.

DI INDONESIA Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal diJakarta, saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya belum terbuka. Saya pernah buka punya teman orang cina di Senen buka toko kain. Di sebelahnya persis ada pak Haji yg juga buka toko kain. Setelah dua tahun, bisnis si cina makin maju, dan si pak Haji sebelah akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena si Cina main curang atau guna-guna si pak haji. Ternyata itu karena si cina, walaupun sudah untung, uangnya di simpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan bisnisnya lagi. Dan dia dan istrinya makan telor ceplok saja Sedangkan si pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena gengsi sama keluarga nya.

Nah bukannya si pak haji ini salah ? Bukannya kita bisa lihat sendiri bahwa cina ini pikirannya lebih maju lebih melihat kedepan dan lebih tahan banting ? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh dari si Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia, tapi juga tidak usah gengsi-gengsian.
Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yg berbeda-beda dan satu hal yg benar-benar nyata adalah orang yg TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN
BERDASARKAN GENGSI biasanya NEGARANYA MAJU.

Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. Jadi tidak tidak ada yg tidak enak hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem.
Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek.
Inilah kelemahannya.
Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal
sebagai NAZI Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang
kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri.
Padahal mereka juga sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai
bangsa sendiri, walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi, sama seperti cina di Indonesia.

Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan cina tetapi bukan dengan orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, si cina itu tidak salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu. Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yg paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yg sampai sekarang juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 53 tahun merdeka rupanya penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi makan
menusuk dan menular ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia.

Bangsa Jepang, cuma menguasai 3.5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia
lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa jepang, yah mau tidak mau sekarang musti menguasai dunia secara ekonomi tidak bisa lagi main angkat senjata. Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan cina
bukannya dengan Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma, Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk sesama yg telah hidup bertahun-tahun bersama-sama (yaitu cina kalau di Indonesia).

Salah apa si cina-cina ini, tidak salah apa-apa. Kenapa mereka kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus ? kenapa ? Karena mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang luar dan di anak-tirikan. Coba bayangkan kalau anda-anda jadi cina, pasti anda-anda juga mau melindungi diri sendiri, siapa yg mau nggak makan besok ? atau mati ? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, sampai akhirnya berhasil memegang ekonomi indonesia. Tapi mereka juga bekerja keras, JAUH.....SANGAT JAUH LEBIH KERAS DARI KITA YG PRIBUMI. Bukan cuma di Indonesia saja. orang cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras.

Mereka (cina) tidak menyerah pada nasib, dan selalu INGIN MENJADI DUA KALI LIPATKAN TARAF HIDUPNYA, kita yg pribumi, biasanya puas dengan keberhasilan kita dan malas malasan karena merasa sudah diatas angin.
Bagi cina2 ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih tinggi lagi.
Kita saja yg bodoh, mau dengar omongan pemerintah yg brengsek dan mengkambing hitamkan cina. Karena mereka sendiri juga busuk tetapi takut
ketahuan. Jadi mereka menggunakan cina sebagai tameng dan kambing hitamnya.

Gimana mau hidup sebagai negara yg maju coba ? Kalau tidak bersatu.
Negara yg maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak perduli dengan warna kulit, agama, dan keturunan. Semuanya musti diakui sebagai satu bangsa. Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Cuma mereka bersatu, dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan dirubah. Yg bagus nya
diambil, dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara.
Tidak segan-segan, atau gengsi, kalau gengsi-gengsi maka tidak akan maju. Harus open (terbuka) dan mau menerima kesalahan dan musti mau berubah."

Tulisan diatas ditulis oleh seorang kawan saya orang asli Indonesia yg sekarang berada di USA. karena tidak muat dipost jadi 1 page dan tidak mau merubah originalitas tulisan ini, saya pecah jadi 2 post. temen2.. coba deh di renungkan lagi.. apa belum cukup pertentangan yg terjadi di bangsa kita?
bangsa kita sudah cukup lemah. mestinya kita bersatu utk semakin kuat. bukan malah perang saudara. bukan kah terroris sudah cukup memanfaatkan kelemahan bangsa ini? mengapa terus saling bunuh? saling cemoh? dsb.
BUKA lah mata kalian lebar2. Lihat siapa yg sebenarnya BENAR. dan siapa yg sebenarnya SALAH!?
coba deh dipikir lagi.

simak bagus kata-kata nya saudara ku...


Kami datang belakangan , awalnya kami datang dalam kemiskinan,

Anda sudah tiba sejak Generasi nenek moyang anda .

Kami duduk dibawah terik matahari menunggu dagangan kami,

disaat anda meminta bagian anda untuk uang "keamanan"



Kami mengayuh sepeda berjualan bakpao

disaat anda sedang menikmati makanan kesukaan anda.



Kami menghitung berapa kuat kami bisa menanggung beban dan berapa yg bisa kami tabung,

disaat anda menghitung apa yang bisa anda beli dengan uang anda.



Kami berusaha dan mencari apa yang bisa kami jadikan uang,

ketika anda sedang mencari barang apa yang bisa dibeli dengan uang anda.



Kami berhubungan dengan orang-orang yg berpengaruh agar kami bisa lancar mencari makan,

ketika anda sedang menikmati hidangan makan malam anda dimeja.



Kami berani menanggung resiko atas pinjaman2 dengan bunga tinggi,

disaat anda sedang merasa berpuas diri akan penghasilan rutin anda



Kami rela makan nasi sekali sehari demi masa depan,

disaat anda menuntut makan 3 kali sehari.



Kami mengirit dan rela menggunakan pakaian ala kadarnya,

disaat anda menggunakan pakaian mewah buatan Perancang & Butik terkenal



SETELAH BERPULUH TAHUN BERLALU ....



Kami menikmati apa yang telah kami perjuangkan,

disaat anda mengumpat dan berkata " sialan, lu nguasain negara gueee "



Kami menikmati liburan setiap tahun ke luar negeri bersama keluarga

Untuk melihat indahnya alam ciptaan Tuhan,

disaat anda ribut akan kenaikan harga sembako.



Kami bersyukur atas hasil kerja keras kami,

disaat anda sedang sibuk mengutuki negeri ini dan berdemo anarkis merusak negeri ini.



Kami berjalan menyisir pantai, melihat tenggelamnya matahari ,

ketika anda melihat matahari tenggelam dari jendela tempat kerja anda.



Kami melakukan pesta syukuran keluarga karena ada anggota keluarga kami yang pergi menuntut ilmu ke Luar Negeri,

ketika anda sedang pusing memikirkan bagaimana menyekolahkan anak anda.



Kami menikmati dan bercerita tentang bagaimana indahnya hidup ini,

ketika anda bercerita tentang susah dan pahitnya hidup ini.



Kami berpikir besok mau makan apa,

ketika anda berpikir apa besok bisa makan.



Saat kami menikmati puncak kesuksesan,

anda menyalahkan kami atas kemiskinan anda.



Saat kami masuk ke pintu ruang pabrik kami,

anda datang minta bagian atas apa yang telah kami perjuangkan



Kami tahu sebagian dari anda menganggap kami hanya pendatang,

tapi kami tahu bagaimana membuat hidup ini menjadi lebih berarti,

kami telah tunjukan bagaimana kami berjuang lebih keras dalam hidup ini.



Kami tahu sebagian dari anda menanggap kami ini hanya numpang,

tapi kami telah tunjukan bahwa kami bukan penumpang gelap yang tak membayar,

kami telah tunjukan bahwa kami adalah juga pejuang yang gigih,

bahkan banyak dari kami juga telah ikut berjuang bahu membahu dengan para pejuang lain.



Kami ini adalah turunan pengusaha ulet yang menganggap uang bukan jatuh dari langit, tapi harus dibayar dengan keringat dan kadang dengan darah maupun air mata.

Tapi anda mengutuki kami, mengapa negeri ini penuh dengan keturunan kami yang sukses,

Banyak dari anda yang mengiri akan kesuksesan kami.




Kami bukannya sombong dan kami sama sekali tidaklah membenci anda,

tapi kami hanya ingin hidup seperti apa yang nenek moyang kami ajarkan,



" JANGAN PERNAH MEMINTA, TAPI BERUSAHALAH "


Bukan kami tak mencintai Negeri ini, percayalah Hati kami telah tertaut dan milik Negeri ini

Kami ini ditakdirkan lahir di Negeri ini , mencari hidup dan ingin mati di negeri ini.

Tapi sebagian dari anda membenci kami dan bahkan ingin menyakiti kami .



Percayalah kami ini hanya berkorban , kami hanya berbuat yang terbaik untuk anak-cucu kami

Kami ini berjuang dari kemiskinan untuk mencapai kemakmuran,

kami ini tidak meminta dengan gratis, kami membayar apa yang harus kami bayar,

kami orang Cina.


Meski kami kenyang tapi kadang tidur kami tak nyenyak, kami dalam ketakutan ,

Takut diserbu dan kembali disakiti, Kami dihantui mimpi buruk ,

nyawa bisa hilang dan rumah pun bisa jadi abu,

kadang kami merasa berdiri diatas Bom Waktu yang bisa meledak setiap sa’at.

Kami telah terlahir di Indonesia, kebanggaan dan Tumpah Darah kami tentulah Indonesia.



jangan tanya Tuhan kenapa kami dilahirkan disini ,

Jangan lagi bicara sipitnya mata kami ,

jangan lagi bicara kuningnya kulit kami,

jangan lagi masalahkan kesukuan kami ,

karena Tumpah Darah kami tetaplah Indonesia

karena Minum kami adalah air Indonesia ,

makan kamipun juga nasi Indonesia

Maka Darah kami pastilah juga Darah Indonesia.