Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

Sabtu, 23 Oktober 2010

CINTA = Cindolo Na Tape

12 Votes
Quantcast
Sutradara : Rusmin Nuryadin
Penulis Naskah : Wahyudi
Lokasi Film : Makassar
Pemain : Thezar Resandy, Edna Triwahyuli, Brillian Rexy Sondakh
Aku nggak tahu pasti kapan film indie dari kotaku tercinta, Makassar, ini rilis. Aku aja lupa kapan pastinya pertama kali aku menonton film ini, kalau bukan tahun lalu, berarti dua tahun lalu. Aku benar-benar lupa.
Aku mengetahui tentang film ini dari adik perempuanku yang kebetulan sahabat baik dari salah satu pemeran utamanya. Ketika mendengar judul film ini dari adikku, aku langsung saja penasaran ingin menonton film ini. Judul yang tidak biasa, unik dan sangat menarik. Cindolo Na Tape, kata yang sudah biasa bagi telinga warga Makassar, tapi jadi tidak biasa karena kehadiran film satu ini.
Cindolo Na Tape bercerita tentang kehidupan Timi (Thezar Resandy), yang seorang siswa kelas 1 salah satu SMP negeri di kota Makassar. Kehidupannya benar-benar ordinary teenager, terutama tentang persahabatannya yang sangat solid dengan Ian (Brillian Rexy Sondakh) dan ketika dia jatuh cinta dengan seorang cewek bernama Tenri (Edna Triwahyuli). Kehidupan para remaja, seperti Timi, kadangkala dianggap berbeda oleh para orang dewasa di sekitarnya, hingga mereka berusaha untuk mencaritahu sendiri bagaimana cara mereka bersikap, berperilaku, dan berpikir agar dapat diterima oleh para orang dewasa dan tidak dipandang sebelah mata lagi oleh para orang dewasa di sekitarnya.
Dari sudut pandang pribadi aku sendiri, kelebihan dari film indie ini adalah dari segi budaya lokal yang mereka angkat dan dari segi penyutinngannya. Budaya lokal Makassar yang sangat terkenal dengan logatnya yang khas sangat kental mewarnai film ini. Sangat polos dan apa adanya dalam bertutur. Dari segi penyutingan, aku bilang, film ini bisa disejajarkan dengan banyak film nasional yang sudah beredar di Indonesia, bahkan film ini masuk dalam daftar film dengan penyutingan terbaik yang pernah aku tonton.
Kenapa aku baru meresensi film sebagus ini?
Pertama, waktu film ini aku tonton, aku belum punya blog ini. Kedua, aku baru ingat kalau aku pernah nonton film sebagus ini beberapa hari yang lalu karena dengan tanpa sengaja tiba-tiba saja aku teringat tentang film ini, entah karena apa. Well, aku bersyukur bisa mengingat film ini, karena film ini benar-benar bagus, dan bego banget kalau aku nggak membuat resensi tentang film indie dari kotaku ini.
Yang ngaku orang Makassar WAJIB nonton film ini ;)

Tidak ada komentar: